Rabu, 15 Juni 2016

Ku Mohon Tundukkan Pandanganmu, Wahai Imam dalam Rumah Tanggaku...

Seorang suami mengadukan apa yang ia rasakan kepada seorang Syekh.

Dia berkata, “Ketika aku mengagumi calon istriku seolah-olah dalam pandanganku Allah tidak menciptakan perempuan yang lebih cantik darinya di dunia ini.Ketika aku sudah meminangnya, aku melihat banyak perempuan seperti dia.Ketika aku sudah menikahinya aku lihat banyak perempuan yang jauh lebih cantik dari dirinya. Ketika sudah berlalu beberapa tahun pernikahan kami, aku melihat seluruh perempuan lebih manis dari pada istriku.”

Syekh berkata, “Apakah kamu mau aku beritahu yang lebih dahsyat dari pada itu dan lebih pahit?”

Laki-laki penanya, “Iya, mau.”

“Sekalipun kamu mengawini seluruh perempuan yang ada di dunia ini pasti anjing yang berkeliaran di jalanan itu lebih cantik dalam pandanganmu dari pada mereka semua.”

Laki-laki penanya itu tersenyum masam, lalu ia berujar, “Kenapa tuan Syekh berkata demikian?”

“Karena masalahnya terletak bukan pada istrimu. Tapi masalahnya adalah bila manusia diberi hati yang tamak, pandangan yang menyeleweng, dan kosong dari rasa malu kepada Allah, tidak akan ada yang bisa memenuhi pandangan matanya kecuali tanah kuburan.”

Rasulullah bersabda:

لَوْ أَنَّ لِابْنِ آدَمَ وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ ثَانِيًا، وَلَنْ يَمْلأَ فَاهُ إِلا التُّرَابُ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ

“Andaikan anak Adam itu memiliki lembah penuh berisi emas pasti ia akan menginkan lembah kedua, dan tidak akan ada yang bisa memenuhi mulutnya kecuali tanah. Dan Allah akan menerima taubat siapa yang mau bertaubat.”

“Jadi, masalah yang kamu hadapi sebenarnya adalah kamu tidak menundukkan pananganmu dari apa yang diharamkan Allah. Sekarang, apakah kamu menginginkan sesuatu yang akan mengembalikan kecantikan istrimu seperti pertama kali kamu mengenalnya? Ketika ia menjadi wanita tercantik di dunia ini?”

Laki-laki itu menjawab, “Iya, mau sekali.”


Tundukkan pandanganmu!!!”

Sumber: 
http://www.fimadani.com/tundukkan-pandanganmu/

Jumat, 04 September 2015

Cinta yang Bosan

Suamiku berprofesi sebagai insinyur mesin, Aku mencintainya karena sifatnya yang tegar, dan perasaan hangat dan nyaman saat Aku bersandar di bahunya yang bidang.

Tiga tahun berhubungan, dan sekarang sudah dua tahun kami menikah, aku harus mengakui, aku mulai lelah dengan semua ini. Alasan-alasanku mencintainya, sekarang telah berubah menjadi penyebab kelelahanku.

Aku perempuan yang sangat sentimental, dan sangat, sangat sensitif tentang hubungan cinta dan perasaanku, aku sangat mendambakan momen-momen romantis dalam hidupku. Suamiku, adalah orang yang sangat berlawanan sifatnya denganku, dan ketidakmampuannya membuat momen romantis dalam pernikahan kami telah menghancurkan perasaan cintaku kepadanya.

Suatu hari, akhirnya aku memutuskan untuk menyatakan keputusanku kepadanya. Aku ingin bercerai.

“Kenapa?” tanyanya, kaget.

“Aku lelah. Gak semua hal di dunia ini harus ada alasannya kan?!” Jawabku.

Suamiku hanya diam semalaman, sepertinya ia tenggelam dalam pikirannya, dan merokok sepanjang malam. Perasaan kecewaku hanya bertambah besar melihatnya seperti itu. Disana terlihat laki-laki yang bahkan tidak dapat mengekspresikan kekecewaannya, apa lagi yang aku harapkan dari dia?

Akhirnya suamiku bertanya kepadaku. “Apa yang bisa Aku lakukan untuk mengubah pikiranmu?”

Sepertinya yang orang-orang bilang itu benar, susah untuk mengubah kepribadian seseorang, dan kurasa, aku telah kehilangan kepercayaan dan cintaku kepadanya. Aku melihat dalam ke matanya, dan perlahan ku jawab: “Aku punya pertanyaan, kalau Kamu bisa menjawabnya, dan meyakinkanku, Aku mungkin mengubah pikiranku. Seandainya ada bunga yang terletak di tepi jurang, dan mengambilnya bisa membahayakan nyawamu, maukah Kamu mengambilnya untukku?”

“Akan Aku jawab besok” Jawabnya, singkat.

Harapanku hancur mendengar jawabannya.

Keesokan harinya aku terbangun, dan dia sudah tidak ada. Kutemukan sepucuk surat dengan tulisan tangannya yang jelek, dibawah segelas susu di meja makan dekat pintu depan. Aku baca perlahan kata-katanya.
.....
“Sayangku, Aku tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi biarkan Aku menjelaskan alasanku..”

Baru kalimat pertama, tapi kekecewaanku semakin bertambah padanya. Kulanjutkan membaca.
“... Ketika kamu menggunakan komputer, kamu selalu bermasalah dengan program-programnya, kemudian Kamu menangis di depan monitor. Aku harus menjaga jariku, jadi aku bisa tetap membantumu memperbaiki programnya. Kamu selalu lupa membawa kunci pintu kalau keluar rumah, jadi Aku harus menjaga kakiku untuk berlari pulang agar Kamu bisa segera masuk ke dalam rumah. Kamu suka jalan-jalan, tapi Kamu selalu tersasar di tempat yang baru, jadi Aku harus menjaga mataku agar bisa memberitahu jalan yang benar. Kamu selalu keram setiap bulan saat “teman baikmu” datang, jadi Aku harus menjaga tanganku untuk mengelus perutmu dan meredakan rasa keram itu...”

“.....”

“... Kamu selalu suka untuk tetap di rumah, dan Aku khawatir Kamu tidak memiliki teman. Jadi Aku harus menjaga mulutku, agar bisa terus menceritakan cerita-cerita lucu untuk menghilangkan kebosananmu. Kau selalu suka menatap komputer, dan itu buruk untuk matamu. Jadi Aku harus smenjaga mataku, agar kalau kita tua nanti, aku bisa membantu memotong kukumu, dan membantumu menyibak ubanmu yang mengganggu, jadi Aku bisa memegang tanganmu, sambil memandang pantai berdua. Jadi kamu bisa menikmati sinar matahari, dan pasir yang indah... Jadi Aku bisa menceritakan kepadamu warna dari bunga-bunga, seperti rona wajahmu saat Kamu masih muda... Jadi, Sayangku, kecuali aku yakin ada orang lain yang mencintaimu lebih dari Aku... Aku tidak bisa memetik bunga itu, dan mati...”

Air mataku mengalir membasahi suratnya, dan merusak tinta di tulisannya sepanjang aku membaca...
“... Sekarang Kamu sudah selesai membaca jawabanku. Kalau kamu puas dengan jawabanku, tolong buka pintu depan, karena aku sedang berdiri menunggumu sambil membawa roti dan susu segar kesukaanmu...”

Aku bergegas menarik pintu, dan melihat wajahnya yang penasaran, memeluk erat botol susu dan roti dengan tangannya.

Sekarang aku sangat yakin, tidak ada orang yang bisa mencintaiku sebesar cintanya kepadaku, dan aku memilih untuk tetap bersamanya, meninggalkan bunga-bunga yang aku inginkan di belakang...

Begitulah hidup. Ketika seseorang dikelilingi oleh cinta, lama-lama perasaan bahagia itu pudar, dan dia tidak merasakan cinta sesungguhnya karena tertutup oleh kebosanan.

Cinta hadir dalam berbagai bentuk, bahkan dalam bentuk yang sangat kecil dan tidak terasa. Bisa jadi, cinta hadir dalam bentuk yang sangat membosankan. Bunga-bunga dan momen romantis hanya hal yang bisa dilihat dari kekuatan cinta. Namun dibalik itu semua, ada cinta yang sebenarnya..

Pandangi wajah pasanganmu jika Kau mulai merasa bosan. Pikirkan hal-hal yang membuatmu jatuh cinta kepadanya dulu..

Dikutip dari:
https://www.facebook.com/gulalives/photos/a.621151734696917.1073741828.621143904697700/748484285296994/?type=1

Rabu, 03 Juni 2015

I'm totally in love with u 😘😘😘

Gegara ngidam makan bebek sambal khas madura jadilah mata saya segar bugar jam segini.. Setelah bertengkar kemarin akhirnya kami akur dan ada sesuatu yang bikin hati saya senang mendengarnya.. Percakapan ini waktu dia mengamini ngidam saya yang gak tertahankan

KangMas: "Aku sedih kalo bertengkar sama kamu"

Aku : "heeemmmm masaaaa"

KangMas: "Karna cuma kamu satu-satunya tempat aku curhat.. Tempat aku ceritain isi hati aku dan keluh kesah aku"

Aku : (senyum) (ngomong dalam hati "Alhamdu lillah masih bisa jadi telinga sebagai pendengar yang baik untuk orang yang aku sayang")

I"m totally in love with u, masss... Semoga niat kita dimudahkan untuk kesana 😘😘😘😘😘

Senin, 01 Juni 2015

Menjadi Kuat dengan Hinaan

Kritik, mungkin bisa diterima. Tapi hinaan? Tidak semua manusia bisa terima jika mereka dihina. Manusia tidak pernah mau direndahkan oleh siapapun. Namun, meskipun tidak mau dihina, mereka memiliki respon yang berbeda-beda untuk menanggapinya.
“Kau bodoh sekali! Apakah kau tidak pernah mendengarkan apa yang telah ibu guru ajarkan padamu di sekolah?”
Hal itu akan terdengar sangat kasar apabila diucapkan kepada seorang, terlebih lagi jika itu dilakukan di depan teman-temannya, di depan umum. Ucapan ini bisa saja muncul atas dasar ketidaksengajaan atau karena memang terlalu kesal dengan orang yang dimaksud. Namun, tetap saja. Ini adalah suatu hinaan yang menyakitkan. Lalu apa yang bisa kita lakukan seandainya berada dalam situasi seperti ini?
Orang dengan emosional tinggi, marah. Dia akan melawan balik dengan kata-kata yang lebih parah. Perang mulut, atau lebih buruk lagi, baku hantam. Tak ada lain, hal ini akan berakhir dengan suatu kesia-siaan, seperti rasa sakit, kesal, menyesal, dan malu.
Orang yang rendah diri, tertekan. Dia tidak terima dengan ucapan itu. Dia tidak suka. Tapi apa yang bisa dia lakukan kalau semua yang dikatakan itu memang benar? Akhirnya dia hanya bisa tertunduk dan menerima kalau dia memang bodoh. Sisanya, dia akan merenung sendirian dan menangis, lalu benar-benar menjadikan dirinya bodoh seperti yang mereka katakan.
Orang yang cuek, tidak belajar. Mungkin sudah menjadi kebiasaannya untuk tidak mau mendengarkan setiap hal buruk yang dikatakan orang lain. Dia memang tidak terpengaruh oleh hinaan itu. Tapi dia juga tidak mau belajar untuk mempelajari dirinya sendiri, apa yang membuat mereka menghinanya seperti itu.
Pernah melihat pacuan kuda atau karapan sapi? Untuk mendapatkan lari yang sangat kencang, hewan-hewan ini sering dicambuk. Terlihat jahat dan menyakitkan, tapi itu memang membuktikan bahwa cambuk itu menggerakkan mereka.
Tidak bermaksud untuk menyamakan manusia sebagai hewannya, tapi cambuk merupakan analogi dari sebuah hinaan. Ketika telinga kita menangkap adanya hinaan, sadarlah bahwa itu artinya masih terdapat hal yang kurang pada diri kita.  Memang terasa sakit, tapi harus menjadi lebih baik lagi.
Beberapa orang menamakan hal ini sebagai dendam positif. Kita menggunakan rasa sakit hati ini sebagai suatu motivasi untuk menjadi lebih baik lagi. Percuma kita menghina balik orang tersebut jika yang dikatakannya itu benar. Maka, yang kita lakukan adalah segera memberikan bukti bahwa hinaan mereka adalah suatu kesalahan.
Kawan,
Orang bilang hidup ini memang kejam, tapi hanya orang yang tahu cara menghadapi kekejaman itulah yang akan bertahan hidup. Menjadi orang yang dapat menghadapi hinaan dengan benar adalah sebuah berkah. Kita bisa mulai dari sekarang.
Sudahkah Anda menjadi orang yang tahan akan hinaan?

Dikutip dari :

Senin, 10 November 2014

Gak Bisa Main Rahasia-rahasiaan :D

Seperti minggu-minggu biasanya,

Sabtu sehabis pulang kuliah, gue selalu jemput doi yang dateng dari Merak ke Jakarta. Tapi berhubung sabtu ini doi lembur di kantornya yang di daerah Kuningan, dan kebetulan deket sama kampus gue, akhirnya gue jemput doi kesana.

Waktu perjalanan pulang ke rumah gue, dengan posisi gue udah dibonceng, terjadilah suatu percakapan.

D : Doi
A : Gue

A : "Mas, aku mau bilang sesuatu"
D : "Bilang apah sayangkuuu" (dengan logatnya doi yang sok genit dan manja itu)
A : "Sebenernya aku gak mau bilang dulu sama kamu, biar pas udah deket-deket hari-H nya ajah baru bilang, cuma gak tau kenapa, aku ember banget, gak bisa jaga rahasia diriku sendiri, OMG" (dengan gaya gue yang ikut centil, hahahahha)"
D : "Emanknya kenapa sayang??? (tanya doi yang udah mulai penasaran)
A : "Bulan April 2015 ini aku mau ke Singapur, OMG padahal kan aku berusaha merahasiakan ini, tapi aku gak tau kenapa gak bisa, ya, OMG" (dengan nada yang setengah nyesel karna gue udah kasih tau doi)
D : hahahahahhahahahahaha (sial banget doi ketawa ngakak) Aku juga gitu kok sayang, entah kenapa aku gak bisa nyembunyiin apa-apa dari kamu, kalo gak ketahuan ya ujung-ujungnya aku juga malah bocor ke kamu, walau tadinya aku mau bikin kejutan buat kamu"
A : "aaaahh, boong nih, ikutin aku ajah kamunya"
D : "beneran ayank akuh, kan kamu tau sendiri, gak ada satupun yang gak kamu tau dari aku" (hahahahahahaha, so sweet banget ayank gue ini, gue jadi tersipu-sipu dibuatnya, :P tapi w emank ngerasa dia selalu terbuka sih ama gue, soal apapun)
A : "iya-iya percaya"

Dan akhirnya, berganti topiklah pembicaraan kita. Gue gak nyangka ajah, kalo gue sama doi sama (yah, entah doi, boong atau gak, tapi at least gue selalu percaya kok sama doi. Gue sama doi gak bisa main rahasia-rahasiaan. Dan selalu, ujung-ujungnya bocor duluan. Aku Percaya Kamu :) :) :)


Jumat, 07 November 2014

Curi Pandang

Setiap ada orang yang gue suka entah kenapa gue cuma bisa pandangin doi ajah..

Tapi suka disini, bukan berarti cinta.. Wajar lah sebagai manusia yang punya mata kadang ini mata suka jelalatan... hahahahahha... Tapi mandanginnya juga bukan mandangin nafsu juga, cuma kagum ajah akan ciptaan Tuhan yang Maha Dahsyat :D

Kayak dulu waktu jamannya gue SMP, waktu itu gue di kelas 8-5, kelasnya ada samping tikungan. Jadi sekolah SMP gue itu bentuknya L. Waktu itu gue inget banget, gue suka mandangin kakak Ketua OSIS SMP gue, gue mandangin dia dari dalam kelas sambil pelajaran juga keliatan.. Gak ada yang tau kalo gue suka pandangan itu orang. Heeemmm, namanya perlu disebut gak ya? Jangan deh, biar jadi rahasia gue ajah :D

Setiap hari gue pandangin dia, apalagi doi sukanya mejeng di depan kelasnya bareng temen-temennya, kayak tau ajah itu orang kalo w selalu pandangin dia, dan dia kasih kesempatan.. hehehehehe..

Itu jelas bukan yang pertama, itu cuma salah satu ajah... Terus contoh kecilnya lagi, waktu kelas 9. Karena SMP gue amat sangat bersebelahan dengan SMK gue, jadi mau gak mau anak SMP gue selalu seangkot dengan anak SMK disebelahnya. Karena gue selalu naik mikrolet M36 kalo ke sekolah, maka tiap hari gue selalu barengan sama anak SMK yang naik mikrolet M36 juga... Jelas donk, gue lama-lama tertarik ajah kayak ada magnetnya gitu sama anak SMK... Ciiiiieee ccciiiieee, ceritanya, anak SMP lagi suka sama anak SMK nih... hahahahaha... Dan yuuppss, terjadi lagi, tiap hari setiap gue berangkat sekolah, gue selalu berharap ketemu doi dan naik angkot bareng. Ya seenggaknya, gue bisa liat ciptaan yang terindah waktu itu.... hehehehehe

Dan salah satunya lagi, ya sama orang yang sekarang ada di hati gue... Gue bersyukur, seenggaknya Tuhan menjawab apa yang gue selalu lakuin. Tapi ini bukan Cinta dalam Diam, ini lebih ke Suka dalam Diam (#:)senyumBahagia). Yang awalnya gue akuin memang gue selalu curi pandang sama dia. Ternyata, Tuhan kasih gue sebuah kejutan yang cukup indah, gue bisa ngobrol bareng sama dia, tatap dia tanpa harus curi pandang lagi dan jalanin hari-hari gue, yah walaupun gak setiap hari, tapi paling gak seminggu 2 kali.. hahahahaha...

Well, terima kasih Tuhan atas hadiah indah dalam diam yang selalu aku lakukan.. Walau tanpa menyebut kata "I Love You", "Aku Cinta Kamu", atau dengan kata apapun. Namun sekarang, aku mencintaimu dalam diam, sehingga Tuhan menunjukkan bagaimana Aku Mencintaimu, bagaimana Tuhan menunjukkan Aku Mengasihimu dan Aku Menyayangimu.

Senin, 27 Oktober 2014

Qolabtu Maridh

"Bang Reza, apa bahasa arabnya Hatiku Sakit mengenang Engkau (Laki-laki)???"

Pertanyaan itu lama sekali aku ajukan tapi aku masih mengingatnya sampai sekarang. Kalau bisa ku ingat, pertanyaan itu mungkin aku ajukan sekitar tahun 2010. Aku tak tahu apa yang aku rasakan ketika itu. Yang pasti rasa itu seperti ada sebuah pisau tajam yang menghunus di hatiku, yang aku pun tak tau apa penyebabnya.

"Ya Rabbi, Ya Muqalibal Qulub, Wahai Pemilik Hati, aku mohon pelihara hatiku, jauhkan dari rasa sakit dan kekecewaan"

Aku benci jatuh cinta, sebenarnya, tapi entah kenapa dengan bodohnya aku masih saja selalu terperangkap dalam rasa itu. Rasa itu membunuhku perlahan, memperasing diriku dari dunia luar.

Ia bebas dalam pandangan mata, padahal sebenarnya tawanan
Yang sakit dan mengelilingi pusat kebinasaan
Ia adalah mayat yang terlihat hidup dan berjalan
Yang tidak akan bangkit meski tiba hari Kebangkitan
Hatinya hilang dalam gemuruh kesengsaraan
Yang tidak tersadarkan hingga kematian menjemput

 (Dikutip dari http://muslimah.or.id/akhlak-dan-nasehat/obat-bagi-penderita-kasmaran.html)

by: AN