"Bang Reza, apa bahasa arabnya Hatiku Sakit mengenang Engkau (Laki-laki)???"
Pertanyaan itu lama sekali aku ajukan tapi aku masih mengingatnya sampai sekarang. Kalau bisa ku ingat, pertanyaan itu mungkin aku ajukan sekitar tahun 2010. Aku tak tahu apa yang aku rasakan ketika itu. Yang pasti rasa itu seperti ada sebuah pisau tajam yang menghunus di hatiku, yang aku pun tak tau apa penyebabnya.
"Ya Rabbi, Ya Muqalibal Qulub, Wahai Pemilik Hati, aku mohon pelihara hatiku, jauhkan dari rasa sakit dan kekecewaan"
Aku benci jatuh cinta, sebenarnya, tapi entah kenapa dengan bodohnya aku masih saja selalu terperangkap dalam rasa itu. Rasa itu membunuhku perlahan, memperasing diriku dari dunia luar.
Ia bebas dalam pandangan mata, padahal sebenarnya tawanan
Yang sakit dan mengelilingi pusat kebinasaan
Ia adalah mayat yang terlihat hidup dan berjalan
Yang tidak akan bangkit meski tiba hari Kebangkitan
Hatinya hilang dalam gemuruh kesengsaraan
Yang tidak tersadarkan hingga kematian menjemput
(Dikutip dari http://muslimah.or.id/akhlak-dan-nasehat/obat-bagi-penderita-kasmaran.html)
by: AN